Sekarang dengan pengetahuan dan kebijaksanaan yang telah ia dapatkan dari berbagai pengalaman dan orang berpengaruh yang ia temui, di tawarkan kepada yang membaca blog girlijoe, kunci yang telah ditemukannya untuk membuka potensi besar sepuluh ucapan sederhana pengubahan kehidupan, yaitu:
+ “Saya salah.”
+ “Saya minta maaf.”
+ “Kau bisa melakukannya.”
+ “Saya yakin padamu.”
+ “Saya bangga padamu.”
+ “Terima kasih.”
+ “Saya membutuhkanmu.”
+ “Saya percaya padamu.”
+ “Saya menghormatimu.”
+ Saya mencintaimu.”
Hanya dengan menambahkan ucapan-ucapan itu ke dalam percakapan sehari-hari, Anda akan terbantu dalam membina hubungan, memotivasi prestasi, menanamkan kepercayaan diri, dan mengubah perilaku Anda dalam kehidupan pekerjaan dan berkeluarga.

Senin, 29 November 2010
Senin, 11 Oktober 2010
Kebingunganku seorang diri
Aku ingin menangis....
tapi kebingungan itu selalu menuti kegimbaraanku...
aku sedih, hufff diriku belum bisa jadi yang terbaik untuknya...
ku sudah maksimal untuk dirinya..
ternyata usahaku belum maksimal hingga semuanya bisa terjadi di depankku.aku sayang dia...
sayang dengan keikhlasan hati dan apa adanya...
karna rasa sayang ini tak ternilai dengan materi....tolong mengerti diriku......
tapi kebingungan itu selalu menuti kegimbaraanku...
aku sedih, hufff diriku belum bisa jadi yang terbaik untuknya...
ku sudah maksimal untuk dirinya..
ternyata usahaku belum maksimal hingga semuanya bisa terjadi di depankku.aku sayang dia...
sayang dengan keikhlasan hati dan apa adanya...
karna rasa sayang ini tak ternilai dengan materi....tolong mengerti diriku......
Minggu, 10 Oktober 2010
Harapan dan Keinginan
Senin, 30 Agustus 2010
Apakah kiamat akan terjadi pada tahun 2012
Mungkin keganjilan udah banyak terjadi di tahun 2010, tapi banyak kehidupan dimuka bumi ini tidak menyadari bahwa setiap makhluk yang ada dibumi pasti akan musnah dan semua ada yang mengatur....
Memang keganjilan itu selalu dilatar belakangi dengan kejadian yang berhubungan dengan ilmu alam, tapi segenap manusia harus sadar dan renungkan bahwa segala sesuatu yang terjadi itu atas kauasa yang diatas.
Coba renungkan :
1. Hujan Katak
2. Hujan Darah
3. Keanehan di KABBAH
4. Langit Terbelah
5. Meteor aneh yang jatuh melafazkan ALLAH
6. Aktifnya gunung merapi yang tidak pernah dikategorikan aktif
Semua itu terjadi secara cepat dan bergantian. dan ALLah juga menegur dibulan ramadhan yang penuh barokah ini.
Memang keganjilan itu selalu dilatar belakangi dengan kejadian yang berhubungan dengan ilmu alam, tapi segenap manusia harus sadar dan renungkan bahwa segala sesuatu yang terjadi itu atas kauasa yang diatas.
Coba renungkan :
1. Hujan Katak
2. Hujan Darah
3. Keanehan di KABBAH
4. Langit Terbelah
5. Meteor aneh yang jatuh melafazkan ALLAH
6. Aktifnya gunung merapi yang tidak pernah dikategorikan aktif
Semua itu terjadi secara cepat dan bergantian. dan ALLah juga menegur dibulan ramadhan yang penuh barokah ini.
Jumat, 20 Agustus 2010
Merdeka Ceritaku Hari Ini
Percikan cahaya mulai meraba diragaku
Tapi aku belum tersentak dari lamunan malamku
Tiba – tiba sang surya mulai sejajar dengan ragaku
Tapi aku hanya mengedipkan kelopak mataku yang sedang membujur kaku kearahnya
Saat itu…..aku mulai tersentak dari hayalanku
Tiba – tiba ribuan bunyi menggema di telingaku
Aku terdiam….terduduk…..dan tersandar…..
Lalu dengan menggerakkan jemariku, aku menarik tirai dibalik kamarku….
Hm………..
Merah…putih…..itu yang terlihat dimataku
Aku hanya mapu berteriak tanpa suara
Sambil berkata merdeka…merdeka….
Dengan tiada hentinya aliran darahku mengalir dikakiku…
Lalu aku berdiri dan berlari kedepan sang surya yang telah menyapaku….
Sambil melihat lipatan merah putih yang tersenyum padaku
Kutundukkan kepala dan menadahkan tangan….
Doaku….aku ingin yang terbaik untuk negeriku tercinta
Tapi aku belum tersentak dari lamunan malamku
Tiba – tiba sang surya mulai sejajar dengan ragaku
Tapi aku hanya mengedipkan kelopak mataku yang sedang membujur kaku kearahnya
Saat itu…..aku mulai tersentak dari hayalanku
Tiba – tiba ribuan bunyi menggema di telingaku
Aku terdiam….terduduk…..dan tersandar…..
Lalu dengan menggerakkan jemariku, aku menarik tirai dibalik kamarku….
Hm………..
Merah…putih…..itu yang terlihat dimataku
Aku hanya mapu berteriak tanpa suara
Sambil berkata merdeka…merdeka….
Dengan tiada hentinya aliran darahku mengalir dikakiku…
Lalu aku berdiri dan berlari kedepan sang surya yang telah menyapaku….
Sambil melihat lipatan merah putih yang tersenyum padaku
Kutundukkan kepala dan menadahkan tangan….
Doaku….aku ingin yang terbaik untuk negeriku tercinta
Pelajaran yang paling bermakna dibulan puasa
Pelajaran yang paling bermakna selama bulan puasa adalah :
1. Banyak beribadah
2. Baca Alquran
3. Bersedakah
4. Istiqomah
I LOVE YOU ISTIQOMAH
1. Banyak beribadah
2. Baca Alquran
3. Bersedakah
4. Istiqomah
I LOVE YOU ISTIQOMAH
Rabu, 07 Juli 2010
Daftar Riwayat HidupKU
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau, pada tanggal 21 Febuari 1988. Penulis merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Mahmud dan Ibu Nurraida.
Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2001 di SDN 008 Pasir Panjang, kemudian melanjutkan ke MTS Parit Benut dan tamat pada tahun 2003.
Penulis melanjtkan di SMA 4 Binaan Karimun dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Riau melalui PBUD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika.
Pada bulan Juli 2009, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di desa Tanjung Alai Kecamatan Kampar. Pada bulan september 2009 penulis melaksanakan praktek pengalaman lapangan di SMP Swasta Karya Indah Tapung, Kabupaten Kampar. Penulis melaksanakan penelitian pada bulan Oktober sampai Desember.
Pada tanggal 20 Januari 2010 penulis mengikuti ujian sarjana dan dinyatakan lulus dengan gelar S.Pd (Sarjana Pendidikan) dengan masa studi 3 tahun 6 bulan.
Penulis lahir di Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau, pada tanggal 21 Febuari 1988. Penulis merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Mahmud dan Ibu Nurraida.
Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2001 di SDN 008 Pasir Panjang, kemudian melanjutkan ke MTS Parit Benut dan tamat pada tahun 2003.
Penulis melanjtkan di SMA 4 Binaan Karimun dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Riau melalui PBUD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika.
Pada bulan Juli 2009, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di desa Tanjung Alai Kecamatan Kampar. Pada bulan september 2009 penulis melaksanakan praktek pengalaman lapangan di SMP Swasta Karya Indah Tapung, Kabupaten Kampar. Penulis melaksanakan penelitian pada bulan Oktober sampai Desember.
Pada tanggal 20 Januari 2010 penulis mengikuti ujian sarjana dan dinyatakan lulus dengan gelar S.Pd (Sarjana Pendidikan) dengan masa studi 3 tahun 6 bulan.
Abstrak Skripsiku
ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar fisika pada konsep materi sumber arus listrik pada siswa kelas IX SMP S Karya Indah Tapung Kampar dengan pembelajaran mind mapping yang diiringi music klasik dan pembelajaran tanpa menggunakan mind mapping yang diiringi musik Klasik. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan rancangan penelitian posttest-Only control design, kelas IX A menjadi kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dan IX B menjadi kelas eksperimen dengan pembelajaran mind maping yang diiringi musik klasik. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket motivasi yang terdiri dari indikator minat, relevansi, harapan dan hasil. Analisis yang digunakan adalah analisis deskrftif dan inferensial. Dari analisis deskriptif diperoleh bahwa motivasi belajar fisika siswa pada kelas eksperimen mengunakan mind mapping yang diiringi musik klasik lebih tinggi dari kelas kontrol dengan pembelajaran secara konvensional. Dari analisis inferensial diperoleh kenyataan bahwaterdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar fisika siswa melalui pembelajaran mengunakan mind mapping yang diiringi musi klasik dengan pembelajaran secara konvensional pada taraf kepercayaan 95 %.
Kata Kunci : motivasi belajar, mind mapping ,musik klasik
Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar fisika pada konsep materi sumber arus listrik pada siswa kelas IX SMP S Karya Indah Tapung Kampar dengan pembelajaran mind mapping yang diiringi music klasik dan pembelajaran tanpa menggunakan mind mapping yang diiringi musik Klasik. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan rancangan penelitian posttest-Only control design, kelas IX A menjadi kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dan IX B menjadi kelas eksperimen dengan pembelajaran mind maping yang diiringi musik klasik. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket motivasi yang terdiri dari indikator minat, relevansi, harapan dan hasil. Analisis yang digunakan adalah analisis deskrftif dan inferensial. Dari analisis deskriptif diperoleh bahwa motivasi belajar fisika siswa pada kelas eksperimen mengunakan mind mapping yang diiringi musik klasik lebih tinggi dari kelas kontrol dengan pembelajaran secara konvensional. Dari analisis inferensial diperoleh kenyataan bahwaterdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar fisika siswa melalui pembelajaran mengunakan mind mapping yang diiringi musi klasik dengan pembelajaran secara konvensional pada taraf kepercayaan 95 %.
Kata Kunci : motivasi belajar, mind mapping ,musik klasik
DIA Tau
Gundah….
Aku bingung…ragu…
Hatiku resah…
Aku ingin menangis…
Hatiku terlalu luka, perih…
Hingga sayatan luka, deras mengalir dalam aliran darahku……
Aku tau, aku belum dekat pada kuasa….
Aku malu, diam seribu bahasa padaNYA….
Mungkin inilah jalanku, kesedihan terbelenggu dalam sukmaku,,,,,
Suara hati kecilku
Selalu berteriak mencarinya
Dimanakah Dia berada dalam hatiku
Apakah aku terlalu jauh darinya
Hingga aku tak bias menyentuh hangatnya kasih saying dan mencari tempat curahan hatiku…
Aku rindu di pangkuanya…..
Aku ingin tidur selamanya dipangkuannya….aku ingin memeluk, bersandar dan mengeluarkan air mata….
Hingga suara hatiku berkata aku dekat padanya dan aku sayang padanya…….
Tapi aku yakin, ketidaksanggupanku dalam lentera kegelapan ada yang hadir menemaniku……
DIA???
Siapa dia???
Gerakan langkahku, tutur bahasaku, hingga suara hatiku ini selalu ingin menghadirkan dia dalam hidupku….
Tapi…
Aku tak sanggup dan tak mampu…
Kekhawatiran…..
Keraguan….
Ketakutan…..
Menjadi 1 dibulir – bulir sukmaku…….
Sayang dan rindu……..
Terbungkus dalam kata ikhlas hanya untuk dirinya…
Apakah dia tau????
Apakah dia juga memikirkanku????
Aku butuh dia…
Tapi dia pudar seketika tuk sejenak….
sekarang?????
Langkahku terhenti…
Tiada tempat bagiku tuk bercerita, canda dan tawa……
Aku berharap ini tuk hari ini…..dan esok kecerianku darinya dating kembali….
Ada apa kemarin????
Hariku…hidupku…..dipenuhi candamu….
Dia….
Kasih sayang…perhatian suka dan duka ku lalui dengannya….
Aku tidak mengekang….
Aku khawatir padamu…..
Aku ikhlas padamu karna aku sayang padamu…
Ya tuhanku…
Kuatkan hati seorang ciptaanmu yang lemah…
Aku butuh tempat menangis dan mengadu keluh kesahku…..
Pikiranku terhimpit…
Nafasku mulai terhenti…/
Dunia gelap menghantuiku…..
Aku sedih..kemana aku berlari…
Hanya padaMU aku mengadu….
Aku bingung…ragu…
Hatiku resah…
Aku ingin menangis…
Hatiku terlalu luka, perih…
Hingga sayatan luka, deras mengalir dalam aliran darahku……
Aku tau, aku belum dekat pada kuasa….
Aku malu, diam seribu bahasa padaNYA….
Mungkin inilah jalanku, kesedihan terbelenggu dalam sukmaku,,,,,
Suara hati kecilku
Selalu berteriak mencarinya
Dimanakah Dia berada dalam hatiku
Apakah aku terlalu jauh darinya
Hingga aku tak bias menyentuh hangatnya kasih saying dan mencari tempat curahan hatiku…
Aku rindu di pangkuanya…..
Aku ingin tidur selamanya dipangkuannya….aku ingin memeluk, bersandar dan mengeluarkan air mata….
Hingga suara hatiku berkata aku dekat padanya dan aku sayang padanya…….
Tapi aku yakin, ketidaksanggupanku dalam lentera kegelapan ada yang hadir menemaniku……
DIA???
Siapa dia???
Gerakan langkahku, tutur bahasaku, hingga suara hatiku ini selalu ingin menghadirkan dia dalam hidupku….
Tapi…
Aku tak sanggup dan tak mampu…
Kekhawatiran…..
Keraguan….
Ketakutan…..
Menjadi 1 dibulir – bulir sukmaku…….
Sayang dan rindu……..
Terbungkus dalam kata ikhlas hanya untuk dirinya…
Apakah dia tau????
Apakah dia juga memikirkanku????
Aku butuh dia…
Tapi dia pudar seketika tuk sejenak….
sekarang?????
Langkahku terhenti…
Tiada tempat bagiku tuk bercerita, canda dan tawa……
Aku berharap ini tuk hari ini…..dan esok kecerianku darinya dating kembali….
Ada apa kemarin????
Hariku…hidupku…..dipenuhi candamu….
Dia….
Kasih sayang…perhatian suka dan duka ku lalui dengannya….
Aku tidak mengekang….
Aku khawatir padamu…..
Aku ikhlas padamu karna aku sayang padamu…
Ya tuhanku…
Kuatkan hati seorang ciptaanmu yang lemah…
Aku butuh tempat menangis dan mengadu keluh kesahku…..
Pikiranku terhimpit…
Nafasku mulai terhenti…/
Dunia gelap menghantuiku…..
Aku sedih..kemana aku berlari…
Hanya padaMU aku mengadu….
Senin, 21 Juni 2010
MID SUSULAN MAHASISWA UK
1. Jelaskan secara tepat apa perbedaan pendekatan keterampilan proses dan inquiri?
2. jika anda sebagai guru SD, pendekatan proses atau inkuiri yang anda gunakan?????jelaskan
3. apa manfaat bagi anda mempelajari mata kuliah hakikat IPA SD?
4. Apa perbedaan model, strategi, pendekatan, taktik, teknik?jelaskan menggunakan bahasa sendiri
GOOD LUCK
2. jika anda sebagai guru SD, pendekatan proses atau inkuiri yang anda gunakan?????jelaskan
3. apa manfaat bagi anda mempelajari mata kuliah hakikat IPA SD?
4. Apa perbedaan model, strategi, pendekatan, taktik, teknik?jelaskan menggunakan bahasa sendiri
GOOD LUCK
Sabtu, 29 Mei 2010
Kriteria Ketuntasan Murid
Langkah-Langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.
Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung,
dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata
pelajaran;
2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan
oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan
penilaian;
3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
4. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik.
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal
adalah:
1. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi
dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila
dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah
kondisi sebagai berikut:
a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan
pada peserta didik;
b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang
bervariasi;
c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang
diajarkan;
d. peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
e. peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;
f. peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan;
g. waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena
memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam
proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
h. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta
didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
Contoh 1.
SK 2. : Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam
perhitungan kimia (stoikiometri)
KD 2.2 : Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukumhukum
dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep
mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia
Indikator : Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
Indikator ini memiliki kompleksitas yang tinggi, karena untuk menentukan
pereaksi pembatas diperlukan beberapa tahap pemahaman/penalaran
peserta didik dalam perhitungan kimia.
Contoh 2.
SK 1. : Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan
kimia
KD 1.1. : Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifatsifat
unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur
dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui
pemahaman konfigurasi elektron
Indikator : Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan tabel periodik atau
nomor atom unsur.
Indikator ini memiliki kompleksitas yang rendah karena tidak memerlukan
tahapan berpikir/penalaran yang tinggi.
2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan,
laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran;
b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders
sekolah.
Contoh:
SK 3. : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktorfaktor
yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri
KD 3.3 : Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah keseimbangan dengan melakukan percobaan
Indikator : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan,
dan volume pada pergeseran keseimbangan melalui percobaan.
Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai sarana
prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu
menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya dukungnya rendah
apabila sekolah tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau
guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.
3. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang
bersangkutan
Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat
penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP,
tes seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan
XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.
Contoh penetapan KKM
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian
yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh:
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan
intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:
1 + 3 + 2 : 9 X 100 = 66,7
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
Contoh:
PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER KD DAN INDIKATOR
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/semester : X/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit,
serta reaksi oksidasi-reduksi
Nilai KKM KD merupakan angka bulat, maka nilai KKM 72,47 dibulatkan
menjadi 72.
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/semester : X/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit,
serta reaksi oksidasi-reduksi
Catatan: hasil rata-rata dari indikator merupakan nilai KKM untuk KD
ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Pencapaian kriteria ketuntasan minimal perlu dianalisis untuk dapat ditindaklanjuti
sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak lanjut diperlukan untuk melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian.
Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM pada
semester atau tahun pembelajaran berikutnya.
Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal bertujuan untuk mengetahui
tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan. Setelah selesai melaksanakan
penilaian setiap KD harus dilakukan analisis pencapaian KKM. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik
kelas X, XI, atau XII terhadap KKM yang telah ditetapkan pada setiap mata
pelajaran.
Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk meningkatkan kriteria ketuntasan
minimal pada semester atau tahun pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian
kriteria ketuntasan minimal dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data perolehan
nilai setiap peserta didik per mata pelajaran.
Contoh
FORMAT
ANALISIS PENCAPAIAN KETUNTASAN BELAJAR PESERTA DIDIK PER KD
Nama Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/semester :
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.
Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung,
dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata
pelajaran;
2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan
oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan
penilaian;
3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
4. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik.
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal
adalah:
1. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi
dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila
dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah
kondisi sebagai berikut:
a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan
pada peserta didik;
b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang
bervariasi;
c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang
diajarkan;
d. peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
e. peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;
f. peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan;
g. waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena
memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam
proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
h. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta
didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
Contoh 1.
SK 2. : Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam
perhitungan kimia (stoikiometri)
KD 2.2 : Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukumhukum
dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep
mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia
Indikator : Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
Indikator ini memiliki kompleksitas yang tinggi, karena untuk menentukan
pereaksi pembatas diperlukan beberapa tahap pemahaman/penalaran
peserta didik dalam perhitungan kimia.
Contoh 2.
SK 1. : Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan
kimia
KD 1.1. : Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifatsifat
unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur
dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui
pemahaman konfigurasi elektron
Indikator : Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan tabel periodik atau
nomor atom unsur.
Indikator ini memiliki kompleksitas yang rendah karena tidak memerlukan
tahapan berpikir/penalaran yang tinggi.
2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan,
laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran;
b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders
sekolah.
Contoh:
SK 3. : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktorfaktor
yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri
KD 3.3 : Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah keseimbangan dengan melakukan percobaan
Indikator : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan,
dan volume pada pergeseran keseimbangan melalui percobaan.
Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai sarana
prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu
menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya dukungnya rendah
apabila sekolah tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau
guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.
3. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang
bersangkutan
Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat
penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP,
tes seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan
XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.
Contoh penetapan KKM
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian
yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh:
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan
intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:
1 + 3 + 2 : 9 X 100 = 66,7
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
Contoh:
PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER KD DAN INDIKATOR
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/semester : X/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit,
serta reaksi oksidasi-reduksi
Nilai KKM KD merupakan angka bulat, maka nilai KKM 72,47 dibulatkan
menjadi 72.
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/semester : X/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit,
serta reaksi oksidasi-reduksi
Catatan: hasil rata-rata dari indikator merupakan nilai KKM untuk KD
ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Pencapaian kriteria ketuntasan minimal perlu dianalisis untuk dapat ditindaklanjuti
sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak lanjut diperlukan untuk melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian.
Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM pada
semester atau tahun pembelajaran berikutnya.
Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal bertujuan untuk mengetahui
tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan. Setelah selesai melaksanakan
penilaian setiap KD harus dilakukan analisis pencapaian KKM. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik
kelas X, XI, atau XII terhadap KKM yang telah ditetapkan pada setiap mata
pelajaran.
Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk meningkatkan kriteria ketuntasan
minimal pada semester atau tahun pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian
kriteria ketuntasan minimal dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data perolehan
nilai setiap peserta didik per mata pelajaran.
Contoh
FORMAT
ANALISIS PENCAPAIAN KETUNTASAN BELAJAR PESERTA DIDIK PER KD
Nama Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/semester :
Pikiran dan Emosi
Emosi sebenarnya merupakan sinyal komunikasi yang berasal dari pikiran bawah sadar. Setiap emosi mempunyai makna dan tujuan yang sangat spesifik yang sangat bermanfaat bagi diri kita. Namun sayang, tidak banyak orang yang tahu, mau repot-repot untuk mencari tahu, atau benar-benar mengerti makna yang terkandung dalam setiap emosi.
Misalnya emosi ?marah?. Mengapa kita marah ? Marah berarti ada pengharapan kita yang tidak terpenuhi atau kita merasa telah diperlakukan secara tidak adil oleh orang lain.
Emosi menjadi sesuatu yang negatip bila kita tidak mampu mengartikan pesan yang terkandung dalam emosi itu. Emosi berakibat negatip bila kita dikuasai olehnya. Lalu bagaimana cara untuk bisa menguasa emosi kita ? Cara mudah. Kita perlu memahami bahwa pikiran logis dan emosi tidak dapat aktif dalam waktu bersamaan. Salah satu pasti menguasai yang lain.
Jadi, bila emosi yang dominan maka pikiran logis tidak dapat bekerja. Demikian sebaliknya. Saat pikiran logis sedang aktif maka emosi kehilangan daya pengaruhnya. Hal ini bisa terjadi karena perasaan atau emosi sebenarnya adalah bentuk pikiran juga. Dengan mengubah pikiran maka perasaan akan berubah.
Cara paling mudah untuk menguasai dan menghilangkan pengaruh negatip suatu emosi adalah dengan melakukan analisa atau mencari tahu makna yang terkandung dalam setiap emosi yang sedang anda rasakan.
Misalnya anda sangat marah. Daripada larut dalam kemarahan anda, lakukan analisa. Hal ini memang tidak mudah. Namun anda harus disiplin untuk memaksa diri anda melakukan analisa. Caranya ? Tanyakan kepada diri anda, ?Mengapa saya marah ??, ?Apakah karena mood saya lagi nggak enak atau ada sebab lain ??, ?Apakah benar saya telah diperlakukan tidak adil oleh orang lain ??, ?Apakah benar emosi yang saya rasakan saat ini adalah emosi marah ??, ?Apakah saya telah memberikan makna yang tepat atas apa yang saya alami ??, Apa yang saya bisa lakukan selain larut dalam kemarahan ??.
Saat anda bertanya pada diri anda saat itu pula fokus anda mulai beralih. Saat anda mencari jawaban atas pertanyaan anda saat itu pula pikiran logis anda bekerja dan menjadi dominan. Bila anda sering melakukan analisa terhadap perasaan anda maka anda akan semakin mengenali diri anda dan akan timbul kebijaksanaan.
Bagaimana dengan emosi takut ? Perasaan takut adalah suatu emosi yang sangat positip. Apa maknanya ? Emosi takut adalah sinyal komunikasi yang dikirim pikiran bawah sadar ke pikiran sadar dengan pesan bahwa akan terjadi sesuatu di masa depan, di mana anda merasa tidak siap untuk menghadapinya. Dengan kata lain, emosi takut sebenarnya membawa pesan ?antisipasi?.
Misalnya ? Saat anda mau ujian skripsi. Anda merasa takut. Nah, daripada hanya sekedar ketakutan, anda harus menyiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Anda takut karena anda merasa tidak siap. So... siapkan diri anda dengan lebih baik. Sederhana, kan ?
Bagaimana dengan emosi lainnya ? Misalnya rasa bosan. Rasa bosan artinya apa yang kita lakukan sekarang ini kurang menantang. Itulah sebabnya kita bosan. Lalu, apa yang harus dilakukan ? Kita perlu menetapkan suatu target yang sedikit lebih tinggi dari biasanya sehingga kita merasakan tantangan dan dorongan untuk lebih giat bekerja.
Misalnya emosi ?marah?. Mengapa kita marah ? Marah berarti ada pengharapan kita yang tidak terpenuhi atau kita merasa telah diperlakukan secara tidak adil oleh orang lain.
Emosi menjadi sesuatu yang negatip bila kita tidak mampu mengartikan pesan yang terkandung dalam emosi itu. Emosi berakibat negatip bila kita dikuasai olehnya. Lalu bagaimana cara untuk bisa menguasa emosi kita ? Cara mudah. Kita perlu memahami bahwa pikiran logis dan emosi tidak dapat aktif dalam waktu bersamaan. Salah satu pasti menguasai yang lain.
Jadi, bila emosi yang dominan maka pikiran logis tidak dapat bekerja. Demikian sebaliknya. Saat pikiran logis sedang aktif maka emosi kehilangan daya pengaruhnya. Hal ini bisa terjadi karena perasaan atau emosi sebenarnya adalah bentuk pikiran juga. Dengan mengubah pikiran maka perasaan akan berubah.
Cara paling mudah untuk menguasai dan menghilangkan pengaruh negatip suatu emosi adalah dengan melakukan analisa atau mencari tahu makna yang terkandung dalam setiap emosi yang sedang anda rasakan.
Misalnya anda sangat marah. Daripada larut dalam kemarahan anda, lakukan analisa. Hal ini memang tidak mudah. Namun anda harus disiplin untuk memaksa diri anda melakukan analisa. Caranya ? Tanyakan kepada diri anda, ?Mengapa saya marah ??, ?Apakah karena mood saya lagi nggak enak atau ada sebab lain ??, ?Apakah benar saya telah diperlakukan tidak adil oleh orang lain ??, ?Apakah benar emosi yang saya rasakan saat ini adalah emosi marah ??, ?Apakah saya telah memberikan makna yang tepat atas apa yang saya alami ??, Apa yang saya bisa lakukan selain larut dalam kemarahan ??.
Saat anda bertanya pada diri anda saat itu pula fokus anda mulai beralih. Saat anda mencari jawaban atas pertanyaan anda saat itu pula pikiran logis anda bekerja dan menjadi dominan. Bila anda sering melakukan analisa terhadap perasaan anda maka anda akan semakin mengenali diri anda dan akan timbul kebijaksanaan.
Bagaimana dengan emosi takut ? Perasaan takut adalah suatu emosi yang sangat positip. Apa maknanya ? Emosi takut adalah sinyal komunikasi yang dikirim pikiran bawah sadar ke pikiran sadar dengan pesan bahwa akan terjadi sesuatu di masa depan, di mana anda merasa tidak siap untuk menghadapinya. Dengan kata lain, emosi takut sebenarnya membawa pesan ?antisipasi?.
Misalnya ? Saat anda mau ujian skripsi. Anda merasa takut. Nah, daripada hanya sekedar ketakutan, anda harus menyiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Anda takut karena anda merasa tidak siap. So... siapkan diri anda dengan lebih baik. Sederhana, kan ?
Bagaimana dengan emosi lainnya ? Misalnya rasa bosan. Rasa bosan artinya apa yang kita lakukan sekarang ini kurang menantang. Itulah sebabnya kita bosan. Lalu, apa yang harus dilakukan ? Kita perlu menetapkan suatu target yang sedikit lebih tinggi dari biasanya sehingga kita merasakan tantangan dan dorongan untuk lebih giat bekerja.
Langganan:
Postingan (Atom)